Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Laman

Selasa, April 17, 2012

Mualim - Penipu di Bisnis Kuliner

Warning bagi rekan blogger yang ingin berbisnis di bidang kuliner. Para penipu kini sudah merambah dunia masak memasak…mereka mengelabui calon mangsanya dengan kebolehannya mengolah masakan dan juga iming-iming pengalamannya yang bererot dalam dunia kuliner.

Jadi waspadalah..waspadalah!!!

Salah satu member di milist yang Bunda ikuti telah menjadi korbannya…dan beruntungnya pengalaman tersebut di sharing, sehingga Bunda yang kuper ini jadi tau…oo ternyata ada orang yang rela dan sadar sepenuh hati merusak tubuh dan jiwanya dengan uang haram hasil menipu…padahal orang tersebut punya kemampuan yang besar untuk dapat uang halal!!

Biar ga penasaran kaya apa ceritanya..yukss disimak kisah nyata berikut yang saya copas dari milis NCC

---

Dear NCC members,

Pertama-tama perkenalkan nama saya Rosjid, bulan Maret 2012 saya menjadi korban penipuan dalam bisnis kuliner. Saya ingin sharing kepada komunitas NCC agar bisa terhindar dari gaya penipuan seperti yang saya alami.

Berikut kronologisnya:

Bulan Maret 2012 lalu saya menjadi korban penipuan oleh seorang bernama Mualim, panggilannya Pak Alim. Dia mengaku sebagai pencipta makanan.

Modus operandinya adalah berawal pada saat saya memasang iklan di pos kota Sabtu tgl 10 Maret 2012 untuk mencari tenaga penjual makanan. Pada hari minggu 11 Maret 2012 beliau menelpon mengaku sebagai tukang pencipta makanan tetapi tidak memiliki modal sehingga menawarkan kepada saya produk2nya. Minggu siang kita ketemu di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta lantai 3, ngopi dan kenalan serta ngobrol ringan mengenai apa2 yg ditawarkannya.

Mengaku berasal dari Tegal dan tinggal di Jl. Cililitan Besar 20 RT/RW 4/14, Jakarta Timur, dengan nomor HP Esia 021-96965719, orang tsb menawarkan pilihan sistem royalty fee atau jual resep pisang goreng pasir. Dia menawarkan resep KW-1 untuk pisang goreng pasir sebesar 3,5 juta saja, tetapi saya bilang ngga punya uang cash sebanyak itu sekarang, ada paling sekitar 1,5 juta dan ini uang operasional jualan. Menurut beliau itu bisa diatur, nanti kurangnya bisa dicicil setelah jualan pisang goreng pasirnya jalan, bisa 200 ribu, 300 ribu, atau terserah adanya berapa nanti, tidak harus langsung lunas. Saya belum jawab setuju saat itu, tapi selanjutnya saya tanya2 background orang tsb.

Menurutnya dulu dia pernah punya 8 lokasi jualan pisang goreng pasir dengan omzet sehari 400 sisir pisang, salah satunya di daerah mekarsari bekasi, tapi setelah musibah rumahnya kerampokan dan semua uangnya habis karena selama ini tidak pernah menyimpan uang di bank tapi di rumah, yang membuat istrinya trauma sehingga semua outlet jualannya ditutup dan istri bersama anak satu2nya pulang kampung di tegal sana. Dari orang tua dan kakek neneknya menurut pengakuan orang bernama Mualim ini juga tidak pernah menyimpan uang di bank, semua uangnya disimpan di rumah.

Mualim ini orangnya pintar bercerita dan spontan dalam menjawab pertanyaan2 yg saya ajukan, dan juga dilengkapi dengan cerita2 beberapa orang penting yang pernah menghubungi dirinya misalnya seperti Farah Quinn yang menurutnya minta belajar masak ke dia, meskipun pertama menolak akhirnya dia mau ngajarin juga, kemudian cerita mengenai Uya Kuya yang katanya saat ini juga punya bisnis pisang goreng madu juga sampai 3 x seminggu menelpon dia untuk membeli resepnya tetapi belum dia berikan. Cerita artis lain adalah Tukul Arwana yang saat itu sedang makan di salah satu resto di kelapa gading juga tertarik dengan menu es campur tumpeng yang sengaja dia buat untuk Tukul saat dia sedang memberikan training pada chef resto tsb. Cerita lainnya adalah dia memberikan resep KW-3 kepada Pak Wildan pemilik usaha pisang goreng pasir dengan merk terkenal Pisangku. Tapi karena dia tidak ingin namanya di ekspos maka pada sejarah kesuksesan Pak Wildan juga tidak pernah ada namanya. Kisah lain adalah dia dulu pernah punya bos Mr. Kim dari Korea dan dia sudah keliling di 26 negara. Dia juga bercerita pernah mendaftarkan diri di acara master chef di tv swasta tetapi sama jurinya ditolak karena mereka sudah kenal dan tahu kalau dia telah dianggap bukan pemula lagi.

Cerita2nya terkesan mengalir seperti benar2 terjadi dan dengan tampang murah senyum dan innocent membuat orang bisa percaya.

-----

Karena tidak bisa menunjukkan dimana saya dapat mencoba produknya bila memang sudah ada yang menggunakan resepnya di wilayah Jakarta, maka saya minta dia untuk demo membuat produk pisang goreng pasir di rumah. Sebelum itu saya minta dia datang ke lokasi saya jualan untuk melihat apakah masih memungkinkan bila ditambah jualan pisang goreng pasir.

Senin 12 Maret 2012 dia datang ke lokasi jualan dan menurutnya masih mungkin untuk ditambah dengan produk pisang goreng pasir. Kemudian dia menawarkan alat khusus yang dipesan dibengkel seharga 130 ribu kalau dia yang pesan dan akan selesai dalam 2-3 hari.

Hari rabu malam 14 Maret 2012 ketemuan lagi di tempat jualan dan dia membawa alat yang dipesan tersebut yang terbuat dari Stainless, yang belakangan saya tahu bahwa di toko kue, alat tersebut digunakan untuk adonan kue sarang dan harganya hanya 15 ribu rupiah (hampir 10 x lipat !).

Malam itu juga dia menawarkan alat lain berupa tempat meniriskan pisang yang baru digoreng seperti saringan seharga 280 ribu dari stainless serta kuali untuk tangringan alat tersebut seharga 350 ribu yang katanya harga normalnya bisa mencapai 1 juta rupiah. Saya sepakati untuk alat saringan saja dan bayar setengahnya dulu 140 ribu. Lalu dia menawarkan bahan2 untuk membuat adonan pisang goreng pasir, backing soda double acting 1 kg seharga 130 ribu, 3 botol essense egg yellow 54 ribu, 3 botol essense rasa vanila 54 ribu. Total harga bahan 238 ribu dan saya bayar 140 ribu sebagai uang muka. Jadi saya keluar uang malam itu sebesar 280 ribu. Saya sangat kaget saat setelah kejadian mencoba cek ke toko bahan kue menanyakan bahan2 tersebut ternyata harga backing soda double acting hanya seharga 25 ribu per kg (5 x lipat!), sedangkan essense warna dan rasa hanya 5 ribu per botol (hampir 11 x lipat!).

Hari minggu 18 Maret 2012 demo masak di rumah, tanpa canggung Mualim memperagakan pembuatan pisang goreng pasir dan membawa alat saringan dan bahan2 yg diperlukan. Hari itu juga saya bayar kekurangannya. Kemudian untuk kuali yang dia tawarkan seharga 350 ribu akhirnya saya beli dengan uang muka 250 ribu.

Hari Senin malam 19 Maret 2012 dia membawa kuali yang dimaksud dan ternyata adalah wajan biasa ukuran 24, sedangkan saya sendiri sudah pakai yang ukuran 22, dan saat saya bilang bahwa saya pikir kuali itu bentuknya berbeda tetapi ternyata wajan juga, dia berkelit bahwa bahannya lebih khusus, padahal waktu itu saya sudah curiga kenapa dia menawarkan wajan yang sebenarnya tidak saya perlukan karena dengan wajan yang sudah ada juga bisa digunakan untuk menggoreng pisang. Karena sudah terlanjur bayar uang muka, maka saya bayar kekurangannya. Dan malam itu kita coba membuat pisang goreng pasir di tempat jualan saya. Saat pulang Mualim meminta kalau uang 1,5 juta yang saya punya dibayar terlebih dahulu dan dia akan kembali besok malamnya.

Sebagai informasi juga bahwa selama ini Mualim ini mengaku diantar oleh keponakannya dan orangnya sangat pemalu sehingga setiap mengantar ke tempat jualan saya, keponakannya ini selalu parkir agak jauh yaitu sekitar 100 meter dari tempat jualan, jadi saya tidak pernah ketemu dengan yang diaku keponakannya tersebut.

Keesokan harinya Selasa malam 20 Maret 2012 saya ketemuan lagi di tempat jualan dan memberikan uang sebesar 1 juta rupiah karena seperti sebelumnya bahwa saya hanya ada uang sebesar 1,5 juta, sehingga setelah dibuat membayar alat2 dan bahan2 maka sisanya tinggal 1 jutaan. Karena ada rasa penasaran, saat Mualim pulang berjalan kaki menuju tempat keponakannya parkir, saya langsung naik motor dan parkir di seberang tempat jualan, jadi dalam posisi ditengah2 antara keponakannya parkir dan tempat jualan, karena pulangnya dia akan melewati tempat jualan saya. Disaat itu saya melihat Mualim dibonceng oleh seseorang menggunakan honda beat warna merah dimana Mualim belum menggunakan helm dan tampak tertawa-tawa puas, jadi saya sudah ada rasa ngga enak, benar ngga sih sebenarnya orang ini...?

----

Setelah itu Mualim menawarkan ingin belajar apa lagi kepada saya, kemudian saya jawab terserah bapak saja enaknya belajar apa, dan akhirnya disepakati demo masak pada hari jumat 23 Maret 2012. Mualim mendemokan cara bikin risoles italy, pastel berlapis, dan stick kentang. Demo masak berakhir pukul 4 sore karena Mualim beralasan akan mengadakan training memasak di suatu tempat, dan karena belum semua bahan terolah maka akan dilanjutkan pada hari minggu 25 Maret 2012.

Pada hari sabtu 24 maret 2012 Mualim menelpon saya mengabari bahwa mertuanya di tegal jatuh dari kamar mandi dan masuk UGD. Saya tanya berarti hari minggu besok tidak jadi ke rumah untuk melanjutkan demo masaknya?, tetapi katanya dia tidak pulang ke tegal, tapi butuh uang untuk jajan anaknya yang ada disana karena uang jajannya dipakai dulu untuk biaya pengobatan mertuanya. Uang tersebut akan dititipin temannya yang akan kesana, kemudian saya bertanya kenapa tidak ditransfer aja lebih aman? Mualim jawab ngga hafal no rekening istrinya karena buka buku tabungannya di Tegal sana. Hal ini bertentangan dengan cerita sebelumnya bahwa dia tidak pernah mempunyai rekening bank.

Saya sudah complain ke Mualim, karena saya sudah banyak keluar uang dan pemasukan belum ada karena memang belum mulai jualan pisang goreng pasirnya. Dia sempat memaksa untuk menemui saya di kantor yang kebetulan hari itu saya masuk kerja karena ada yang harus diselesaikan, tetapi saya jawab tidak usah ke kantor, nanti ketemu di tempat jualan saya saja. Saat itu saya sudah berpikiran kok jadinya harus bayar semua didepan tidak sesuai omongan dia sebelumnya, tapi karena alasan untuk mertuanya tersebut akhirnya hari itu saya berikan uang sebesar 500 ribu.

Keesokan harinya, minggu 24 Maret 2012 sudah tidak ada kabar lagi dari orang yang bernama Mualim ini, dari pagi saya sms dan telp tidak ada jawaban dan tidak diangkat, bahkan hampir setiap 1 jam saya coba telp tidak pernah diangkat. Pukul 13.30 wib Mualim menelpon saya dan mengatakan bahwa keponakannya semalam kerja lembur dan minggu pagi ditunggu2 belum pulang, sampai dia ditelpon dari pihak polres di daerah Jakarta Utara bahwa keponakannya mengalami kecelakaan, dan Mualim langsung kesana tetapi HP nya tertinggal dan saat nelp saya, dia baru nyampai lagi di rumah, dan menawarkan bagaimana kalau demo masaknya dilanjut senin pagi 26 Maret 2012. Saya jawab kalau hari kerja tidak bisa, kalau mau hari minggu depan 1 April 2012 saja, dan dia setuju.

Selama 1 minggu saya sengaja tidak menghubungi dia, dan dia tidak ada kabar sama sekali. Pada hari minggu 1 April 2012 saya sengaja tidak menelpon Mualim untuk menanyakan janji demo masaknya, sampai akhirnya dia baru menelpon saya hari selasa 3 April 2012, tetapi hp tidak saya angkat hanya untuk mengetahui seharusnya kalau memang dia tanggung jawab langsung sms untuk memberikan penjelasan mengapa hari minggu tidak jadi datang. Dugaan saya, dia memang sengaja menunggu untuk dihubungi terlebih dahulu seperti yang terjadi pada minggu sebelumnya, lalu saat itulah dia bisa beralasan macam-macam, namun karena saya sendiri tidak menghubungi, akhirnya dia sendiri yang mencoba menghubungi saya pada hari selasa 3 April 2012.

Sekitar 2 juta lebih sudah saya keluarkan untuk resep, bahan dan alat yang kira-kira hanya berharga sekitar 250 ribuan. Dengan omzet harian yang tidak lebih dari 100 ribu per hari, uang tersebut sangat berharga bagi kelangsungan operasional sehari-hari sehingga sangat mengganggu keuangan bisnis jualan saya saat ini.

Demikian kronologis modus operandi penipuan yang menimpa saya, semoga bisa menjadi pelajaran bagi yang lain, terutama yang bergerak di bidang kuliner, karena Mualim ini sepertinya memang punya dasar masak-memasak sehingga membuat korbannya mudah percaya.

---

Dan bagi yang penasaran seperti apa sih sosok dan gayanya Si PENIPU, bisa cekidot di sini dan sini

2 comments:

channeljambi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

Trus..apa pisang goreng pasirnya sama dengan pisangku kepunyaannya pak widan mas?

Posting Komentar

mau komentar atau just say hello...yok tulis aja :)