Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Laman

Rabu, Juni 01, 2011

Berburu Oven

Setelah sekian lama mendambakan punya oven akhirnya alhamdulillah terwujud juga. Oven pilihan saya jatuh ke oven kompor…atau bekennya kaum bakers online menyebutnya otang alias oven tangkring merek “Hock”. Pilihan ini juga diputuskan setelah cari-cari rekomendasi lewat mbah google dari para pakar di dunia baking.

Tepat hari ini, pukul 12.00 waktu istirahat kantor, langsung saya meluncur ke Pasar Depok Lama. Sebelumnya sempat muter-muter dulu di mbah google cari referensi harga, tapi ga nemu harga terbaru, rata-rata isi status tahun 2006 s.d. 2009. Karena keinginan yang sudah teramat kuat untuk punya otang ini, dan ditambah-tambah ngiler liat hasil karya silvi (teman lama di dunia nyata & teman baru di dunia blogger), hari ini saya putuskan harus dapat otang…:)

Akhirnya ditengah teriknya matahari siang, saya ajak si mio-teman setia di jalanan menyusuri Pasar Depok Lama dan terus parkir di Carefour biar aman. Keluar dari Carefour, kaki saya langsung mengarah ke kanan ke sebuah toko perabot rumah tangga yang pertama setelah pangkalan becak, pikir saya pasti ada otang di sana, karena ngeliat toko tsb jualan sapu lidi juga…(apa hubungannya ya??)

Sampai di toko, penjaga toko pun mengajak saya ke dalam dan memperlihatkan pilihan oven. Di sana ada oven merek Bima dengan harga Rp 85.000 dan Hock No. 4 seharga Rp 210.000. Seperti pembeli lazimnya, menawar harga saya lakukan ke pemilik toko, yang dipanggil "Nci" sama pelayannya. Tapi rupanya di toko ini berlaku harga tetap, alias tidak bisa ditawar-tawar lagi. Penjaganya bilang ke saya: “beli buat arisan, kredit, atau tunai harganya sama Mba.” …oala kaya swalayan aja nih toko.

Pikir-pikir bujet di dompet akhirnya pilihan ditetapkan untuk si Bima aja, dan turunlah Bima dari rak pajangan. Setelah liat-liat si Bima ini ko rada ga sreg ya sama pintunya yang longgar-longgar gitu. Si penjaga toko pun mulai memberi bandingan, dia bilang: ”kalo yang Hock bahannya tebal mba, ga tipis kaya gini.” Saya yang mulai goyah, akhirnya minta diliatin si Hock.



Turunlah si Hock dari peraduannya, dan dibuka…ya ampun…mantap bener nih otang…saya langsung jatuh cinta ma penampakannya. Secara kemasannya rapi banget, terus kaca dan peralatan lainnya (saya belum tahu fungsinya) juga disegel terpisah…pas nyoba buka pintunya, mantap banget…ga ada celah dikitpun…oalah kaya’nya saya mesti pilih yang ini aja deh. Selain itu terngiang juga tulisan seorang blogger, yang sangat rekomended dengan merek ini karena dia punya dan pakai dah 10 tahun masih oke punya. Akhirnya dengan mantap hati walaupun berat di dompet, saya tetapkan pilihan pada Otang Hock seharga Rp 210.000.

Selanjutnya bagaimana nasib si Otang ini ya?? Apakah langsung dimanfaatkan atau hanya sebagai pelengkap perabotan dapur saja?? Hehehehe…sepertinya saya harus punya azzam nih, untuk dapat praktek malam ini juga!!

1 comments:

Silverlov3 mengatakan...

mauu dong diliatin gambar otang hock nya...udah coba baking blm ?

Posting Komentar

mau komentar atau just say hello...yok tulis aja :)